Haksuara.co.id Jateng 21/2/2024
Kab Pekalongan
Proyek rehab jalan Tengeng-Rembun menjadikan sorotan adanya dugaan kongkalikong di mulai dari Tender lelang, Berawal dari pemberitaan media sorot.news terbit pada 22/10/2024 Tahun kemarin
yang berjudul : Kualitas proyek Dipertanyakan: Jalan Tengeng -Rembun Baru Dibangun Ambrol Dalam Hitungan Bulan”
Tim media mencoba menelusuri mencari informasi di LPSE kabupaten Pekalongan kaitan proyek rehab jalan Tengeng – rembun. Setelah kita lihat di LPSE kabupaten Pekalongan terdapat dugaan adanya indikasi dalam tender lelang. Kalau kita cermati mulai dari peserta lelang yang berjumlah sekitar 25 Peserta namun di duga yang bisa melakukan penawaran harga Hanya tiga peserta
Bersumber dari LPSE kabupaten Pekalongan nilai pagu anggaran proyek pengaspalan Tengeng – Rembun sebesar 1.200.000 dan nilai HPS Sebesar RP 1.199.532.870.49. sumber anggaran dari APBD kabupaten Pekalongan.
Tiga CV yang diduga bisa menawar dalam lelang rehab jalan Tengeng -Rembun tersebut antara lain :
1) CV Candini Mulia Jaya melakukan penawaran sebesar RP 1.189.114.057.90
2)CV Satriya Pinadhita melakukan penawaran sebesar RP 1.192.290.998.91 dan
3) CV Putra Gunung Melakukan penawaran Rp 1.192.608.694.21
namun dalam Figh lelang
CV Candini mulia jaya dan CV putra gunung sagara, keduanya kalah lelang.
Dengan informasi pemberitahuan dalam LPSE kabupaten Pekalongan: tidak menyampaikan Data SBU sesuai yang di isyaratkan dalam dokumen pemilihan tender lelang.
Tender lelang Rehab jalan pengaspalan tengeng – rembun tahun anggaran 2024 bersumber dana dari APBD kabupaten Pekalongan di menangkan oleh CV Satriya Pinadhita dengan penawaran : RP 1.192.290.998.91 dengan informasi dalam LPSE mendapatkan 2 bintang,
Tertuliskan dalam harga hasil Koreksi sebesar 1.189.247.000.00
kalau kita hitung mulai dari Pagu anggaran dan HPS serta harga koreksi tersebut pemenang tender lelang rehab Jalan Tengeng -Rembun tersebut hanya turun kira kira 1 persen.
Mari kita coba hitung di mulai dari pagu anggaran Rp 1.200.000.00
HPS: RP 1.199.532.870.49
hasil Koreksi pemenang 1.189.247.000.00 –
RP 1.199.532.874.00 di kurangi RP 1.189.247.000.00 jadi totalnya hanya turun sekitar 10 jutaan
Bersumber dari LPSE kabupaten Pekalongan
Tim media semakin penasaran di karenakan tender lelang pekerjaan rehab jalan Pengaspalan tengeng – Rembun yang nominal satu milyar lebih, yang waktu tender lelang hanya turun sekitar satu persen dari angka hps yang di kurangi angka nominal koreksi,
Awak media mencoba mencocokkan hasil dari lapangan.
Kalau kita lihat di lapangan proyek rehab jalan pengaspalan Tengeng- -Rembun terlihat banyak yang rusak dan ada yang di tambal.
Seperti yang di ungkapkan oleh salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya, yang berada di lokasi pada tim media pada 19/2/2025 “Bahwa jalan tersebut baru selesai di kerjakan sekitar 7 bulan yang lalu, namun sudah mulai kelihatan rusak di sisi timur, padahal jalan Desa Rembun dan Tengeng Kulon jarang di lewati oleh truk”, ungkap warga
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga lain bahwa, “Pada waktu itu sekitar sebelum tahun baru, jalan aspal baru selesai di kerjakan, namun sudah ada yang rusak dan dilakukan penambalan dari pihak yang mengerjakan, padahal pekerjaan proyek pengaspalan tersebut baru jadi”, Tutur warga yang lain
Dilansir dari media Sorot news yang terbit pada 22/10/2024 klarifikasi dan statement dari kepala bidang Bina Marga DPUPR kabupaten Pekalongan M Faruq Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kabupaten Pekalongan,
M. Faruq, memberikan klarifikasi terkait hal ini. Menurutnya, kerusakan tersebut diduga disebabkan oleh mesin panen padi (combine) yang melewati jalan tersebut. “Itu kelihatan bekasnya,” ujar Faruq saat ditemui di ruang kerjanya, pada Selasa (22/10/2024).
Faruq menegaskan bahwa proyek pembangunan jalan tersebut telah selesai sesuai dengan kontrak, dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan.
“Pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan. Minggu depan akan segera diperbaiki karena saat ini mereka belum memiliki alat yang diperlukan,” lanjutnya.
Secara teknis, Faruq menyebut pelebaran jalan dilakukan dengan material LPA (Lapisan Pondasi Atas) dan sirtu. Namun, ia menjelaskan bahwa jalan yang rusak tersebut awalnya merupakan jalan desa yang dipadatkan ulang agar memenuhi standar jalan kabupaten.
“Tidak bisa menyalahkan rekanan, karena sebelumnya ini jalan desa. Padatan jalan desa tidak sama dengan jalan kabupaten, tapi kita tingkatkan menjadi jalan kabupaten,” katanya.
Terkait pemeliharaan, Faruq menambahkan bahwa durasi pemeliharaan bervariasi, tergantung pada kontrak, ada yang enam bulan dan ada yang satu tahun.
“Saya malah bersyukur karena ini menjadi kesempatan untuk menegur dan memperbaiki,” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, proyek pembangunan Jalan Raya Tengeng-Rembun ini menelan biaya lebih dari satu miliar rupiah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pekalongan tahun 2024.
Berhubung dari hari Jum,at tgl 21/2/2025 sampai hari ini Senen 24/2/2025 tim media mengubungi pihak dinas DPUPR Bahwa pihak dinas masih mendampingi BPK dalam pemeriksaan dan tinjauan lapangan.
Dari pihak Dinas pengadaan barang dan jasa kabupaten Pekalongan dan kontraktor serta konsultan pengawas belum bisa di komunikasi