JENEPONTO—Satu unit ruang kelas SDN 11 Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengalami kerusakan yang cukup parah.
Untuk itu, Kepala UPT SDN 11 Bangkala Barat sangat mengharapkan, agar sekolahnya segera mendapatkan bantuan perbaikan rehab pembangunan sekolah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto.
“1 unit bangunan rusak parah dan ruang kelas IV yang paling parah kerusakannya karena tidak bisa lagi ditempati untuk melakukan proses belajar mengajar sebagaimana mestinya,” ungkap Alimuddin Naba, S.Pd, pada Senin (26/2/2024) kemarin.
Menurutnya, kerusakannya itu disebabkan adanya musibah angin puting beliung pada bulan Januari tahun 2023 lalu.
“Pas pada tanggal 3 Januari tahun 2023 terkena angin puting beliung,” tutur Alimuddin Naba.
Dengan demikian, agar proses belajar mengajar tetap berjalan sebagaimana mestinya bagi anak siswa kelas IV, maka terpaksa dipergunakanlah ruang perpustakaan yang ukurannya agak sempit.
“Saya pergunakan itu ruangan perpustakaan yang hanya berukuran 4×6 meter, ditempati siswa yang jumlahnya sebanyak 37 orang siswa. Jadi, di ruang perpustakaan itu, para siswa berdesak-desakan di dalam, sehingga dapat mengganggu kelancaran proses belajar mengajar,” bebernya.
“Belum direalisasi, saya kurang tahu kenapa, padahal sudah disurvei oleh tim teknis Dinas Pendidikan. Pernah juga dicek kondisinya separah apa kerusakannya, tapi belum ada realisasinya, mudah-mudahan cepat terealisasi,” terangnya.
Alimuddin mengharapkan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto agar memberikan perhatian soal kondisi UPT SDN 11 Bangkala Barat.
“Saya berharap supaya pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Jeneponto agar tetap memperhatikan kondisi UPT SDN 11 Bangkala Barat, mudah-mudahan dapat mendapatkan bantuan rehab,” harapnya.
Selain itu, kata Alimuddin, bahwa di bagian belakang dari 1 unit bangunan itu plesteran sudah mengelupas dan jatuh-jatuh ketika disentuh. Katanya lagi, seng di bagian belakang juga sudah rusak parah.
“Di Kelas V dan VI dari 1 unit bangunan itu sudah mengalami juga kebocoran sengnya. Pasalnya, terakhir kena rehab itu pada tahun 2007 yang lalu,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar