FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Pada 2 Oktober 2023 di Stasiun Halim, Jakarta Timur.
Kereta Api (KA) yang disebut tercepat se-Asia Tenggara itu sejak perencenaannya menuai kritik. Karena dianggap tidak layak untuk digodok.
Ditilik dari sejarahnya, proyek itu mulai direncanakan pada 2011. Saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun tidak dilanjutkan karena dianggap tidak layak. Berdasarkan studi kelayakan pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
“Kesimpulannya bahwa KA Cepat Jakarya-Bandung tidak layak dan stop,” kata eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu, dikutip dari unggahannya di X pada Rabu (4/10/2023).
Namun belakangan, China pada 2015 dipilih pemerintah Indonesia untuk mengerjakan proyek tersebut. Didu menyebut Jokowi memaksakan proyek ini dijalankan.
“Tapi dipaksakan oleh Jokowi lewat study kelayakan bohong dari China,” ungkapnya.
Pengerjaan proyek ini diketahui ngaret, dari waktu yang sebelumnya ditentukan. Janji pemerintah untuk tidak menggunakan APBN dalam pengerjaannya pun dilanggar.
Proyek itu menggunakan APBN, karena anggaran pengerjaannya membengkak. Bahkan pemerintah Indonesia mesti mengutang ke China, dengan jaminan APBN.
“Kebohongan tersebut terbuka saat ini sehingga harus dijamin oleh APBN,” jelasnya.
Saat meresmikan KCJB yang telah dinamai Whoosh ini, Jokowi mengakui pengerjaannya mendapat sejumlah tantangan.
Di sisi lain, Jokowi menyebut Whoosh tersebut sebagai simbol modernitas transportasi di Indonesia.
(Arya/Fajar)
Tidak ada komentar