FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, memberikan reaksi terkait naiknya kembali harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi baru-baru ini.
Said Didu menyayangkan perubahan harga BBM tersebut yang kembali terjadi di penghujung masa pemerintahan presiden Jokowi.
“Bapak Presiden yth, semua Presiden sjk Indonesia Merdeka selalu sangat hati-hati menaikkan harga BBM karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujar Said Didu dalam cuitan Twitternya (1/10/2023).
Dikatakan Said Didu, sepanjang Indonesia dinyatakan merdeka, hanya pada pemerintahan Jokowi yang membiarkan harga BBM terus mengalami kenaikan.
“Hanya bapak Presiden yang membiarkan kenaikan harga BBM,” ucapnya.
Pria kelahiran Pinrang itu kemudian menarik kesimpulan, memang Presiden Jokowi tidak memperhatikan kepentingan rakyat.
“Artinya bapak memang tidak memperhatikan kepentingan rakyat banyak,” tandasnya.
Sebelumnya, seluruh badan usaha penyedia BBM kembali menaikkann lagi harga produk BBM-nya di SPBU per 1 Oktober 2023.
Usai kenaikan pada bulan September 2023 lalu. Diantara yang menaikkan harga adalah PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP – AKR dan juga Vivo Energy Indonesia.
Sebagai contoh harga BBM Pertamina khususnya harga BBM Non Subsidi. Misalnya harga BBM Pertamax yang naik menjadi Rp 14.000 per liter dari sebelumnya Rp 13.300 per liter.
Kemudian Pertamax Turbo menjadi Rp 16.600 per liter dari sebelumnya Rp 15.900 per liter. Harga Dexlite per 1 Oktober 2023 juga naik dari Rp 16.350 per liter menjadi Rp 17.200 per liter.
Tidak ada komentar