Seminar Dies Natalis ke-37 Pascasarjana Unhas, Arsjad Berharap Sulsel Lumbung Produsen Pisang Terbesar di Indonesia

HAK SUARA
16 Des 2023 23:42
Ragam 0 123
2 menit membaca

MAKASSAR—Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menjadi Narasumber di Seminar Nasional dan Temu Alumni dalam rangka Dies Natalis ke 37 Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Seminar ini juga mengangkat tema ‘Inovasi Pertanian yang Resilien untuk Berkelanjutan Ketahanan Pangan di Indonesia’.

Seminar yang juga menghadirkan Fadjry Djufry, Kepala BSIP Kementerian Pertanian RI ini dilaksanakan di Aula Prof Amiruddin Kampus Unhas Makassar, Sabtu, 16 Desember 2023.

Menurut Fadjry Djufry, hampir di semua negara mengalami krisis pangan global, dan lebih 375 juta orang terancam kelaparan di seluruh dunia. Untuk itu, Menteri Pertanian dibawah pimpinan Andi Amran Sulaiman menginisiasi empat akselerasi pertanian untuk menyiapkan bahan pangan kita lebih cepat dari yang sekarang.

“Kita berharap kedepannya Unhas bisa dikenal melayu jagung di seluruh Indonesia dan tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan Kementrian Pertanian,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Andi Muhammad Arsjad mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan seminar ini dan Alhamdulillah diberi kesempatan untuk menyampaikan kondisi ketahanan pangan Sulsel. Pada intinya, kita tidak boleh terpaku pada komoditi satu saja.

Seminar Dies Natalis ke-37 Pascasarjana Unhas, Arsjad Berharap Sulsel Lumbung Produsen Pisang Terbesar di Indonesia
Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menjadi Narasumber di Seminar Nasional dan Temu Alumni dalam rangka Dies Natalis ke 37 Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Seminar ini juga mengangkat tema ‘Inovasi Pertanian yang Resilien untuk Berkelanjutan Ketahanan Pangan di Indonesia’.

“Kita berharap Sulsel kedepan, tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan beras tetapi lumbung produsen pisang terbesar di Indonesia. Karena kita yakin dengan komoditi horti ini, bisa menjadi peluang tambahan masyarakat kita,” ucap Arsjad yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dinas Ketapang) Provinsi Sulsel.

Sehingga, kata Arsjad, persoalan pertumbuhan ekonomi Sulsel, persoalan kemiskinan, persoalan inflasi, bisa sedikit terbantu dengan adanya kebijakan disertifikasi ini.

“Kita berharap persoalan ketahanan pangan ini bisa terselesaikan. Kita tidak hanya kuat di beras tapi juga yang lain. Dan itu bertahan, bisa berkelanjutan yang kemudian bisa memberikan efek ekonomi kita dan sampai ke level masyarakat Sulsel,” harap Arsjad. (*/4dv)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x