FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Halaqah Kebangsaan dan keummatan di Ruang Pola, Kantor Gubernur Sulsel, Sabtu (14/10/2023).
Kegiatan yang mengangkat tema “Peran Umat dalam Mewujudkan Pemilu Damai di Sulsel Menuju Masyarakat Madani dalam Kesatuan Negara Republik Indonesia” ini dihadiri oleh para petinggi MUI.
Sekretaris Jendral (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Amirsyah Tambunan menyampaikan, semua pemangku kepentingan termasuk MUI, KPU, TNI, Polri hadir bersama-sama menghasilkan maklumat.
Maklumat ini ada delapan poin yang tujuannya untuk mewujudkan pemilu damai yang merupakan kewajiban semua pihak.
“Kita mengapresiasi sekaligus tugas kita sekarang adalah mensosialisasikan ke seluruh pemangku kepentingan. Supaya dipahami tugas dan tanggung jawab pemilu damai. Karena ini bukan tugas sekelompok orang tapi semua pihak. Tanpa kecuali. Karena kita berbangsa, bernegara harus melalui tahapan pemilu yang antara lain jujur dan adil,” tuturnya.
Dia berharap agar hal ini tidak dianggap sebagai rutinitas lima tahunan. Karena pemilu menjadi salah wadah untuk memilih pemimpin yang bertanggung jawab sesuai syarat.
Selain itu, dia menegaskan agar tak ada yang menjadikan rumah ibadah sebagai tempat kampanye.
Sementara itu, Ketua KPU Hasbullah menyampaikan, hal ini merupakan merjasama dengan organisasi masyarakat dan mensosialisasikan regulasi yang ada di dalam KPU.
“Kami sambut positif karena ini baik. Mendorong pemilu jurdil, ini menyenangkan buat kita. Karena MUI sebagai lembaga panutan. Ulama jadi panutan. Baik untuk positif,” ungkap Hasbullah.
Tidak ada komentar