MAKASSAR—Pemerintah Pusat melalui Badan Pangan Nasional (BPN) mengapresiasi pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar yang dinilai mampu menekan Inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Untuk di Makassar Provinsi Sulsel, saya kalau boleh kasih 4 jempol dari sisi kreatifitas kepala dinas (kadis) Pemprov Sulsel dan Kota Makassar termasuk di kabupatan dan kota yang betul-betul menjaga ketahanan pangan melalui kemandirian,” ucap Dr. Drs. Sarwo Edhy, SP. MM, MH. Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, saat meninjau pelaksanaan GPM Di jalan cakalang III Makassar, Kamis (14/12/2023).
Sarwo Edhy menyebutkan GPM sangat baik untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan ketika harga naik jelang Nataru.
“Gerakan pangan murah mandiri yang dilaksanakan Dinas Ketapang Kota Makassar tidak lepas dukungan dinas ketapang provinsi dan kota dan mitra kita Bulog, baik wilayah Makassar dan wilayah Sulselbar,” sebutnya.
“Kegiatan GPM ini sangat baik pertama dan utama untuk dilaksanakan sebagai penyeimbang harga di pasar karena di GPM harga kita pres ke harga standar jadi sangat membantu masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, harga kebutuhan pokok yang dijual kepada masyarakat sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah. “Jadi mengapa kita dapat harga murah karena kita pakai harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah contoh beras perkilo Rp10.500 dengan kwalitas premium,” jelasnya.
“Kalau di luar biasa Rp15 ribu, kedua gula pasir hanya Rp15.500 kalau di luar bapak bisa cek sendiri di angka Rp17 ribu, minyak goreng Rp13 ribu Perliter. Padahal acuan pemerintah Rp14 ribu karena belinya Rp12.500 hanya ambil untug Rp500. Yang tentu bisa kendalikan harga di pasar modern dan tradisional,” ujar Sarwo.
Ia menambahkan Inflasi dalam 6 bulan terakhir di Indonesia cukup normal yang sekarang berada di kisaran 2,86 persen.
Lanjutnya, jika dilihat standar Inflasi dalam 6 bulan cukup normal sekarang 2,86 persen, kita 5 negara terbaik dunia dalam sisi pengendalian inflasi, harga relatif stabil.
“Saya melihat tadi harga di Sulsel, khususnya harga cabe sudah normal di angka Rp50 ribu satu kilogram. Tugas Badan Pangan Nasional bagaimana menstabilkan harga bukan cuma di Sulsel,” terangnya.
“Oleh karena itu Badan Pangan Nasional untuk distribusi dari suprlus ke minus contoh di Provinsi Riau harga cabe Rp100 ribu, maka atas komunikasi Pak Gubernur kita kirim dari Blitar dan harga langsung turun,” tambahnya.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar, Mahyuddin menjelaskan, bahwa kegiatan GMP mulai dilaksanakan sejak hari Rabu kemarin sampai menjelang Nataru.
“Sekarang masih batas yang terkendali dari harga Gula, Minyak, Beras masih terkendali. Semoga GPM yang kami adakan atau mulai dari kemarin hari Rabu kemarin tanggal 13 Desember sampai jelang akhir tahun,” tutur Mahyuddin.
Kegiatan GPM menjual harga yang ditentukan pemerintah sehingga harga lebih murah dan langsung menyasar ke pemukiman sehingga masyarakat merasa terbantu.
“Untuk kestabilan apabila ada kenaikkan harga maka pasti sangat terbantu. Untuk kegiatan GPM di sini kalau beras kita siapkan satu setengah ton, Gula 300 Kilogram. Intinya kami melihat konsentrasi masyarakat yang banyak berada di ekonomi ke bawah disitu kami adakan,” tegasnya. (*/4dv)
Tidak ada komentar