Jakarta – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berjalan selama satu dekade, dimana dalam kurun waktu tersebut Presiden Jokowi telah memimpin Indonesia. Tentunya selama pemerintahan Presiden Jokowi, sejumlah kebijakan telah berjalan dan sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Terkait hal tersebut, salah satu stasiun TV swasta menggelar dialog bertema “Tokoh Agama Ajak Masyarakat Sukseskan Transisi Pemerintahan dan Program Presiden Terpilih”. Acara ini menghadirkan Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud dan Sekum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Muchti sebagai nara sumber.
KH. Marsudi Syuhud mengatakan pihaknya sangat bersyukur bahwa Indonesia sampai detik ini dalam kondisi yang aman dan nyaman. Pembangunan itu bisa berkaitan dengan infrastruktur atau kesejahteraan bangsa.
“Kami bersyukur Indonesia sampai detik ini dalam kondisi yang aman dan nyaman. Banyak negara yang hari ini untuk membangun saja tidak bisa. Karena membangun itu sebuah kewajiban. Pembangunan itu bisa berkaitan dengan infrastruktur atau kesejahteraan bangsa,” kata Marsudi di studio Kompas TV, Jakarta, Kamis (19/09) sore.
Selain infrastruktur, Indonesia juga mampu membangun kemashlahatan bangsa meski di tengah keberagaman. Indonesia jika dilihat dari luar negeri sangat nyaman, dibandingkan dengan negara yang belum bisa hidup bersama. Kerukunan umat beragama berjalan dengan baik.
“Diharapkan apa yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi ini diteruskan. Jangan sampai ada yang terputus, karena kalau terputus nanti ada sesuatu yang nganggur kemudian berhenti dan kurang manfaatnya,” imbuh Marsudi.
Ditambahkannya, bahwa dalam berbangsa dan bernegara bisa tertib dan rukun apabila menghargai aturan-aturan yang dimulai dari konstitusi, sampai UU dan aturan apapun. Kalau orang sudah memegang ini, maka akan ada situasi apapun di bangsa Indonesia akan bisa teratur.
“Berbangsa dan bernegara itu harus ikut aturan, dan ini sudah diciptakan melalui pembahasan seperti di DPR dan MPR yang kemudian menjadi aturan. Ketika sudah menjadi aturan harus diikuti, kalau tidak ada aturan maka akan kocar-kacir,” ungkapnya.
Jangan sampai hanya karena politik 5 tahunan sekali, persaudaraan bisa pecah dan berubah. Yang terpenting kita semua bisa saling mendukung walaupun berbeda. jika sudah terpilih, maka ke depan tinggal dilantik dan akan membentuk kabinet.
“Saya yakin pemerintah mendatang akan bisa meneruskan berbagai langkah presiden terdahulu, dan diteruskan lagi sesuai rencana-rencana besar. Cukup ikuti saja aturan ini, tidak perlu berpikiran terlalu jauh atau terlalu pendek. Itu semua sudah jelas aturannya,” tegas Marsudi.
Sementara itu, Prof. Abdul Muchti mengatakan pihaknya menyampaikan apresiasi atas kinerja yang telah Presiden Jokowi kerjakan selama 10 tahun memimpin Indonesia dan kerja sama yang terbangung antara Presiden Jokowi dengan Muhammadiyah di berbagai bidang.
“Kita harus menjadi bangsa yang mampu mengapresiasi dan menghormati pemimpinnya dengan objektif menilai secara komprehensif capaian yang sudah diraih oleh Presiden Jokowi beserta jajarannya harus kita apresiasi,” ucap Abdul Muchti.
Menurutnya ada 4 yang sangat menonjol di era Jokowi, pertama pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan juga berbagai daerah terisolasi di Indonesia. Kedua, ekonomi tetap bisa bertahan dan angka pengangguran juga berkurang. Ketiga presiden dan jajarannya berhasil membangun suasana kehidupan demokrasi yang terbuka dan ke empat adanya peran Indonesia melalui kepemimpinan Presiden Jokowi dalam kancah internasional.
“Di era Jokowi, pembangunan infrastruktur mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang mana tetap bisa bertahan dan berhasil mengurangi angka pengangguran. Jokowi juga berhasil memimpin event internasional seperti Presidensi G20, kepemimpinan ASEAN, termasuk terlibat dalam penyelesaian konflik Israel-Gaza,” ujarnya.
Sementara untuk proses demokrasi seperti Pemilu, kita harus menerima hasilnya sebagai bagian dari konsekuensi kita memilih sistem demokrasi. Terpilihnya Prabowo dan Gibran tidak hanya kemenangan bagi mereka, namun sebagai kemenangan bangsa Indonesia. Karena Pemilu yang damai, tertib itu menjadi bagian dari kedewasaan kita dalam berdemokrasi.
“Mari kita berikan kesempatan pada pemerintahan yang baru untuk memimpin penyelenggaraan negara. Konsekuensi dari demokrasi, dan terpilihnya Prabowo-Gibran kita beri kesempatan untuk bekerja,” pungkasnya.