Mantan Presiden Amerika Donald Trump tiba di pengadilan pada Rabu (18/10) untuk mengikuti minggu ketiga persidangan penipuan sipil yang berpusat pada tuduhan bahwa ia menggelembungkan kekayaan bersihnya untuk mendapatkan persyaratan pinjaman yang lebih menguntungkan.
Usai istirahat makan siang, sebelum memasuki ruang sidang, Trump ditanya apakah ia sedang mempertimbangkan perjalanan ke Israel.
“Mungkin saya pergi,” jawabnya. “Kalau saya yang menjabat presiden, Israel tidak akan diserang,” tambahnya.
Gugatan yang diajukan Jaksa Agung Negara Bagian New York dari Partai Demokrat, Letitia James, menuduh Trump meraup ratusan juta dolar dari tabungan haram karena melebih-lebihkan nilai propertinya dalam dokumen yang dia berikan kepada bank.
Trump membantah melakukan kesalahan dan membela penilaian atas propertinya. Menurutnya, kasus itu adalah “penipuan” dan menyerang James dan hakim yang mengadili kasus tersebut.
Persidangan ini sebagian besar berkaitan dengan ganti rugi. James menuntut denda setidaknya $250 juta, larangan permanen terhadap Trump dan putra-putranya Donald Jr. dan Eric menjalankan bisnis di New York, serta larangan real estat komersial selama lima tahun terhadap Trump dan Trump Organization. [ka/lt]
Tidak ada komentar