Utusan China untuk Timur Tengah dijadwalkan tiba pada Senin (23/10) di Uni Emirat Arab (UEA), kata Kementerian Luar Negeri Beijing. Ia melanjutkan kunjungan ke kawasan tersebut yang bertujuan untuk “meredakan” perang Israel-Hamas.
Zhai Jun memulai lawatannya di Timur Tengah pekan lalu. Pertama-tama ia mengunjungi Qatar dan bertemu dengan menteri luar negeri negara Teluk tersebut serta mitranya dari Rusia pada hari Kamis.
Ia dijadwalkan mendarat di UEA pada hari Senin dan akan mengambil bagian dalam simposium mengenai hubungan China-UEA, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Beijing Mao Ning. Ia tidak merinci rencana perjalanannya di negara tersebut.
Zhai kemudian “berencana untuk terus mengunjungi Timur Tengah untuk memperkuat koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mendorong gencatan senjata, menghentikan kekerasan, dan meredakan situasi,” kata Mao.
Pada hari Sabtu, Zhai mengambil bagian dalam KTT Perdamaian Kairo, kata Kementerian Luar Negeri Beijing.
Beijing “sangat prihatin dengan eskalasi konflik yang tajam, yang telah mengakibatkan banyak korban sipil dan krisis kemanusiaan”, kata Kementerian Luar Negeri China mengutip pernyataannya.
“Eskalasi konflik Palestina-Israel yang terus meningkat sekali lagi membuktikan bahwa masalah Palestina tidak boleh diabaikan dan dilupakan,” kata Zhai.
Ia berjanji untuk bekerja sama dengan “pihak-pihak terkait di komunitas internasional untuk melakukan upaya tak henti-hentinya guna mengakhiri konflik di Jalur Gaza sesegera mungkin”.
Washington mengatakan pihaknya berharap persahabatan China dengan Iran, pendukung Hamas, dapat membantu meredakan konflik, terutama setelah Beijing menjadi perantara antara Teheran dan Riyadh tahun ini.
China menahan diri untuk tidak secara eksplisit mengutuk Hamas atas serangan yang memicu perang tersebut.
Militan Hamas menyerbu Israel dari Jalur Gaza pada 7 Oktober dan menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pejabat Israel.
Israel mengatakan sekitar 1.500 pejuang Hamas tewas dalam bentrokan sebelum militernya kembali menguasai daerah yang diserang.
Lebih dari 4.651 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas di berbagai penjuru Jalur Gaza akibat pengeboman Israel yang tiada henti sebagai pembalasan atas serangan yang dilakukan oleh kelompok militan Islam Palestina tersebut, kata Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza. [ab/uh]
Tidak ada komentar