FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Hujan turun dalam intensitas ringan hingga sedang di kawasan Jakarta Pusat. Pantauan JawaPos.com, hujan mulai turun sekitar pukul 10.30 WIB di Tanah Abang hingga Cikini.
Namun, hujan itu turun tak lama. Sejak pagi, awan memang terlihat mendung. Sekitar mulai pukul 12.00 WIB, hujan sudah mulai mereda dan sinar matahari mulai kembali muncul ke permukaan.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji, berdasarkan informasi dari BMKG, memang terdapat potensi hujan di Jabodetabek dalam periode 19-21 September.
“Terdapat potensi pertumbuhan awan hujan tanggal 19-21 September 2023,” katanya kepada wartawan, Selasa (19/9).
“Potensi sedang (50-70%) hingga tinggi (>70%) di sebagian wilayah Jabodetabek, Banten bagian utara, dan Jawa Barat bagian barat,” imbuhnya.
Ia belum merincikan hujan tersebut akibat dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang tengah dilakukan pemerintah. Namun, dari hujan yang turun di hari-hari sebelumnya, khususnya Minggu, 17 September lalu, Isnawa menyebut bahwa memang ada imbas dari TMC hujan turun di wilayah Jabodetabek.
“Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto membenarkan bahwa hujan yang terjadi ini disebabkan oleh Teknik Modifikasi Cuaca (TMC),” katanya beberapa hari lalu.
“Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi hujan di Ciganjur 2.4mm, Katulampa 4.6mm, Bendung Ciawi 5.4mm, dan Lebak 4.4mm,” ungkap Isnawa.
Adapun TMC di Jabodetabek menggunakan dua metode yaitu dengan penyemaian awan dengan garam dan water mist spraying (penyemprotan air dengan ketinggian tertentu dari pesawat).
Tidak ada komentar