Antara Ilmu dan Pergerakan: Oktaria Saputra Buktikan Aktivisme Tak Menghalangi Prestasi Akademik
BOGOR – Dalam rangka gerakan mahasiswa nasional yang kian kompleks, satu sosok menegaskan bahwa perjuangan di jalan aktivisme tak harus menjauhkan diri dari prestasi akademik. Oktaria Saputra, aktivis muda yang dikenal kritis dan konsisten memperjuangkan keadilan sosial, resmi menyelesaikan pendidikan Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB), Program Studi Ilmu Manajemen, dengan predikat Memuaskan. Rabu (23/7/2025)
Langkah ini bukan hanya capaian pribadi, tetapi juga representasi nyata bahwa dunia gerakan dan dunia akademik tidak harus saling meniadakan, melainkan justru dapat saling menguatkan. Di saat sebagian generasi muda terseret arus pragmatisme, Oktaria menghadirkan satu pesan tegas: intelektual sejati adalah mereka yang mampu merawat idealisme sambil menuntaskan tanggung jawab akademik.
“Menjadi aktivis bukan alasan untuk abai pada pendidikan. Justru dari ruang-ruang kelas dan hasil-hasil riset, kita merumuskan strategi perubahan yang berdasar dan visioner. Perjuangan tanpa ilmu akan kehilangan arah, sementara ilmu tanpa keberpihakan sosial akan kehilangan makna,” ujar Oktaria seusai prosesi wisuda.
Sepanjang perjalanan akademiknya di IPB, Oktaria tidak pernah meninggalkan medan juang. Ia terlibat aktif dalam diskusi kebangsaan, advokasi kebijakan publik, dan pengorganisasian komunitas pemuda. Integrasi antara nalar kritis dan kepedulian sosial, antara teori dan praksis, menjadi fondasi yang terus ia jaga dalam setiap langkah.
Keberhasilan ini menjadi preseden penting di tengah kecenderungan dikotomis antara aktivisme dan akademisme. Bahwa perjuangan di jalan intelektual tidak harus meninggalkan jalan-jalan perubahan sosial, dan bahwa gelar akademik bukan sekadar simbol prestise, tetapi alat perjuangan untuk membangun bangsa secara lebih sistemik dan beradab.
Nama Oktaria Saputra kini tidak hanya terpatri di barisan aktivis nasional, tetapi juga di antara barisan akademisi muda yang menjunjung tinggi etika intelektual dan tanggung jawab sosial.
Pos Terkait
Suara Terbaru
