FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Peneliti Saiful Mujani Resarch and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menyoroti hubungan PDIP dan Jokowi saat ini. Ia menyebutnya unik.
Pasalnya, PDIP adalah partai utama pendukung Jokowi. Sudah lebih dari 22 tahun partai ini mendukung Jokowi berada dalam pemerintahan, mulai dari tingkat walikota, gubernur, sampai presiden.
Meski begitu, ia menyebut hanya PDIP yang bisa dan terbukti beberapa kali berseberangan dengan kebijakan pemerintah.
“PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai pendukung pemerintah yang bisa berkata tidak pada Jokowi,” kata Saidiman dikutip dari unggahannya di X, Selasa (17/10/2023).
Karenanya, ia mengatakan jika PDIP punya keputusan politik yang berseberangan dengan Jokowi, itu bukan suatu hal aneh. Ia menduga, PDIP tidak akan surut dukungan publiknya hanya karena memiliki aspirasi politik yang berbeda dengan Jokowi.
“Jokowi memang kader PDI Perjuangan yang populer. Namun partai ini juga punya tokoh lain yang juga sangat populer: Megawati Soekarnoputri, Ganjar Pranowo, Risma, dll. Partai ini juga memiliki simbol dan legenda besar: Soekarno. Jokowi adalah satu di antar figur-figur populer lain di PDI Perjuangan,” jelasnya.
Sebaliknya, Jokowi lah yang berdampak pamornya. Jika memang akan meninggalkan PDIP.
“Tindakan itu dengan mudah akan terbaca sebagai bentuk penghianatan atau sikap yang tak tahu balas budi. Sikap seperti ini, dalam kultur Indonesia, sangat tidak terpuji,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengaku masih yakin dengan Jokowi. Bahwa orang nomor saty di Indonesia itu tidak akan meninggalkan PDIP.
Tidak ada komentar