*Berharap ada perhatian Dari bupati dan wakil bupati lahat Tangis Petani Desa Muara Temiang, Puluhan Hektar Sawah Milik Mereka Tidak Bisa Ditanami dan Terbengkalai Selama Satu Tahun*

NOVA ISKANDAR
25 Apr 2025 21:35
Nasional 0 6
2 menit membaca

*Berharap ada perhatian Dari bupati dan wakil bupati lahat Tangis Petani Desa Muara Temiang, Puluhan Hektar Sawah Milik Mereka Tidak Bisa Ditanami dan Terbengkalai Selama Satu Tahun*

MERAPI BARAT – Para petani Desa Muara Temiang Kecamatan Merapi Barat terpaksa harus membiarkan puluhan hektar sawah mereka terbengkalai tidak dapat ditanami padi.

Kenyataan pahit ini dialami petani di Desa Muara Temiang dalam rentang waktu satu tahun terakhir ini.

Buruknya sistem irigasi diperparah oleh hancurnya bendungan yang dibangun tahun lalu menyebabkan aliran air tidak bisa mengaliri ke sawah warga Desa Muara Temiang. Bahkan, bendungan irigasi yang seharusnya menjadi penopang untuk menghijaukan persawahan warga kini hancur dan terbengkalai sampai saat ini.

Kondisi tersebut diungkap Kepala Desa Muara Temiang, Sefta Heriyanto. Dirinya mengatakan, para petani Desa Muara Temiang, saat ini mengalami kesulitan mengolah sawah mereka. Dan menyebabkan sawah warga terbengkalai.

Penyebabnya, tak lain adalah hancurnya bendungan yang baru dibangun tahun lalu, sehingga menyebabkan air tidak dapat mengaliri ke sawah warga.

“Sudah setahun ini para petani tidak bisa bercocok tanam. Karena sawah warga mengalami kekeringan dan terbengkalai. Hal ini disebabkan oleh bendungan yang hancur. Padahal bendungan tersebut sudah setahun dibangun, dan lebih parahnya lagi pembangunan bendungan irigasi tersebut mangkrak,”kata Kades Muara Temiang.

Dirinya berharap kepada pemerintah, supaya bendungan irigasi yang hancur tersebut dapat dibangun lagi. Mengingat petani Desa Muara Temiang bisa bercocok tanam kembali dan sawah mereka tidak terbengkalai lagi.

“Mudah-mudahan, pemerintah daerah dapat segera merealisasikan pembangunan bendungan irigasi yang hancur itu, supaya petani Desa Muara Temiang dapat kembali bersawah lagi,”pintanya.

Sementara itu, Zainal Arifin petani Desa Muara Temiang mengatakan, sejak bendungan irigasi hancur, menyebabkan dirinya bersama petani lainnya tidak bisa menggarap persawahan. Dan menyebabkan lahan persawahan menjadi terbengkalai.

“Sudah setahun ini persawahan kami ini menjadi terbengkalai. Dan kami pun tidak bisa lagi menggarap sawah. Semoga pihak pemerintah daerah dapat memberikan solusinya. Salah satunya adalah bendungan irigasi yang hancur tersebut bisa kembali diperbaiki,”harapnya. (*)

x
x