Jakarta — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memikul amanah besar rakyat untuk membawa Indonesia menuju kemajuan yang nyata. Namun, keberhasilan kepemimpinan nasional tidak hanya bergantung pada sosok Presiden, melainkan juga pada kinerja jajaran menteri dan wakil menteri yang seharusnya menjadi pelaksana visi bangsa.
Faktanya, masih ada pejabat di kabinet yang gagal bekerja efektif, tidak tertib mengikuti arahan Presiden, bahkan justru menimbulkan kegaduhan publik. Kondisi ini bukan saja melemahkan wibawa pemerintahan, tetapi juga menghambat laju pembangunan yang diharapkan rakyat.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Gerakan Nusantara Raya (DPP PGNR), Oktaria Saputra, menegaskan bahwa Presiden Prabowo harus mengambil langkah tegas dan berani dalam menjaga soliditas kabinet.
“Kami mendesak Presiden Prabowo untuk segera melakukan evaluasi total terhadap jajaran menteri dan wakil menteri. Siapa pun yang terbukti tidak loyal, tidak produktif, dan hanya membuat gaduh, harus segera diganti. Kabinet harus diisi orang-orang yang berintegritas, disiplin, dan siap bekerja tanpa kompromi demi kepentingan bangsa,” tegas Oktaria Saputra. Senin (08/09/2025).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa rakyat membutuhkan pemerintahan yang solid, bukan kabinet yang justru menjadi beban.
“Rakyat tidak butuh pejabat yang pandai bicara tapi miskin kerja. Presiden Prabowo harus menunjukkan ketegasan dengan menyingkirkan penghambat, agar pemerintahan benar-benar fokus mewujudkan janji-janji besar untuk Indonesia,” ujarnya.
PGNR menegaskan, saat ini adalah momentum tepat bagi Presiden Prabowo untuk membersihkan kabinet dari figur-figur yang tidak sejalan. Dengan langkah tegas, wibawa kepemimpinan akan semakin kuat, dan rakyat semakin percaya bahwa arah pembangunan bangsa berjalan pada jalur yang benar.