JAKARTA- Ketu Umum Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Gerakan Nusantara Raya (DPP PGNR) Oktaria mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah salah satu mitra kampus dalam rangka pengembangan keterampilan dan kemampuan mahasiswa.
Sehingga perlu ditegaskan, TNI tidak serta merta masuk kampus begitu saja tanpa adanya undangan resmi dari kampus.
Hal in disampaikan Okta melalui rilisnya yang diterima haksuara.co.id Jumat 25 April 2025 malam.
Dalam rilisnya Okta menyebutkan pihak TNI tentu paham betul, ini negara demokrasi, tidak mungkin kedaulatan sipil diganggu begitu saja. Apalagi kampus adalah institusi terhormat, tempat generasi bangsa ini dibentuk.
Menurutnya, uraian sederhana di atas secara jelas sudah bisa menjawab tudingan, berita-berita miring tentang masuknya TNI ke kampus, yang itu sebenarnya dilakukan melalui undangan dari kampus atau mahasiswa yang tertuju kepada TNI.
“Semisal di UI, TNI datang ke kampus atas undangan mahasiswa, kemudian pihak TNI dan mahasiswa berdialog, bertukar pikiran sebagaimana tamu dan tuan rumah. Tidak ada tindakan represif aparat di sana, namun kemudian digoreng dan dibesarkan oleh media,”kata Oktaria.
Lanjut Okta, sejauh ini kerjasama antara TNI, mahasiswa dan kampus bukanlah sesuatu hal yang baru. Itu sudah terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang.
“Sebagai contoh yang paling banyak ditemukan, dalam kegiatan PPKMB mahasiswa baru, kampus banyak melibatkan TNI untuk memberikan pembinaan terutama kedisiplinan dan pemahaman wawasan Nusantara kepada mahasiswa. Kerjasama semacam ini pasti akan terus berlanjut,”terangnya.
Di lain sisi tambah Okta, di lingkungan kampus terdapat mahasiswa yang tergabung di dalam Resimen Mahasiswa (Menwa), yang menjalin kemitraan strategis dengan TNI.
Ada kegiatan Menwa melibatkan TNI, yang pastinya TNI akan diundang ke kampus. Sehingga kesimpulannya, di antara TNI, kampus dan mahasiswa tidak ada masalah sama sekali dalam konteks TNI masuk ke kampus tersebut.
Selanjutnya, kemitraan TNI dan mahasiswa adalah adanya pembinaan TNI kepada mahasiswa di berbagai perguruan tinggi dalam penguasaan teknologi drone.
Ini berhubungan langsung dengan aktivitas pertanian, khususnya mahasiswa pertanian, serta memberikan manfaat bagi mahasiswa yang fokus pada aktivitas fotografi.
“TNI juga bekerja dengan kampus untuk mempersiapkan komponen pertahanan yang berasal dari elemen mahasiswa. Mereka yang lolos seleksi ini langsung berpangkat perwira, dan menempati tugas-tugas strategis,”ungkapnya.
Untuk pihak BEM pada perserikatan nasional, TNI sangat terbuka untuk melakukan dialog isu-isu krusial. Misalnya belum lama ini, TNI pernah melakukan Focus Group Discussion dengan BEM Seluruh Indonesia.
Itu hanya salah satu contoh, dan masih banyak lagi kegiatan positif serupa yang dilakukan oleh TNI dan BEM.
“Demi menjaga stabilitas keamanan nasional sampai pada tingkatan yang paling kecil, marilah kita berpikir jernih, jangan terprovokasi dengan banyaknya informasi beredar, yang mencoba menyudutkan TNI. Biarkan TNI bekerja, fokus pada tugas dan tanggung jawabnya yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang,”tutup Oktaria.