Jakarta- Di tengah derasnya arus globalisasi, radikalisme identitas, dan krisis nilai kebangsaan, hadir sebuah karya yang meneguhkan arah moral dan spiritual bangsa. Buku berjudul Islam Nusantara: Merajut Keislaman dan Keindonesiaan dalam Bingkai Kebangsaan karya Oktaria Saputra, S.E., M.Si., resmi diterbitkan oleh CV. Haura Utama. Buku ini hadir sebagai bacaan penting bagi generasi yang merindukan Islam yang teduh dan nasionalisme yang berdaulat.
Dengan format 14 x 20 cm, tebal 116 halaman, dan mengantongi ISBN 978-634-208-241-6, cetakan pertama ini dirilis pada Juli 2025. Islam Nusantara bukan sekadar karya tulis, melainkan seruan peradaban yang mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali meneguhkan jati diri keislaman yang moderat, toleran, dan mencintai tanah air.
Dalam pengantar yang kuat dan bernas, Dr. Ir. Akbar Tandjung – tokoh nasional dan mantan Ketua DPR RI – menyambut baik hadirnya buku ini sebagai panduan moral yang sangat relevan bagi kehidupan berbangsa. Sedangkan Bursah Zarnubi, S.E., Bupati Lahat, Ketua Umum APKASI dan tokoh pergerakan kebangsaan, menyebut buku ini sebagai “narasi strategis untuk menjaga arah ideologis bangsa di tengah gelombang polarisasi dan disrupsi nilai.”
Buku ini menggali secara mendalam wajah Islam Indonesia yang tumbuh melalui dakwah damai, kearifan lokal, akulturasi budaya, serta semangat kebangsaan para ulama dan tokoh kemerdekaan. Penulis membawa pembaca menyusuri perjumpaan sejarah antara Islam dan Pancasila, peran pesantren dalam membentuk karakter bangsa, hingga urgensi membangun toleransi dan solidaritas lintas iman.
Ajakan Membaca dan Merenung
Islam Nusantara bukan sekadar refleksi, tapi juga tuntunan. Ia ditulis untuk membangkitkan kembali keyakinan bahwa Islam dan nasionalisme dapat berpadu dalam satu napas perjuangan. Bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari iman, dan menjadi Muslim yang paripurna berarti menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan beradab.
Kami mengajak para guru, santri, akademisi, mahasiswa, tokoh agama, pemuda, dan seluruh elemen bangsa untuk menjadikan buku ini sebagai bacaan wajib.
Karena masa depan Indonesia bergantung pada kekuatan moral dan spiritual umatnya.
Karena Islam yang mencerahkan dan Indonesia yang damai adalah warisan, sekaligus amanah, yang harus terus dijaga bersama.