FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menekankan pemerintah berkomitmen melakukan usaha-usaha pemajuan kebudayaan dan mengakui keberagaman budaya di Indonesia yang ditujukan pada persatuan dan kesatuan bangsa.
“Ke depan tidak ada lagi minoritas,” tekan Moeldoko mewakili Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan HUT ke-25 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin 2 Oktober 2024.
Salah satunya telah dituangkan dalam sebuah Undang-Undang, yaitu UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
Moeldoko mengapresiasi kehadiran organisasi masyarakat seperti PSMTI yang menjadi wadah penghubung antara pemerintah dengan masyarakat secara luas, khususnya untuk penyampaian aspirasi yang berpengaruh dalam pembuatan kebijakan pemerintah.
Mantan Panglima TNI ini berharap, di usia 25 tahun, PSMTI kedepannya selalu memberi kontribusi pada pemerintah.
Menurutnya peran organisasi masyarakat adalah sebagai partner strategis pemerintah karena selalu berkontribusi pada bangsa, peran itulah yang paling penting untuk PSMTI, jadi tolong dijalankan sebaik-baiknya.
Moeldoko berujar bahwa kontribusi bagi bangsa dan negara penting untuk diperhatikan oleh setiap organisasi.
“Bisa jadi pegawai negeri, bisa jadi TNI, atau keikutsertaan dalam proses politik, ruang ini terbuka untuk semuanya tanpa memandang ras maupun suku,” tegasnya.
Dia mencontohkan salah satu pejuang Indonesia keturunan Tionghoa, Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie yang berjuang bertaruh nyawa demi tegaknya NKRI.
Tidak ada komentar