Pagar Alam – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pagar Alam sukses menyelenggarakan Latihan Kader (LK) II tingkat Nasional yang berlangsung dari 28 Oktober hingga 2 November 2024 di Pagaralam.
Mengusung tema besar “Ikhtiar HMI dalam Menghadapi Bonus Demografi Demi Terwujudnya Indonesia Emas 2045,” kegiatan ini menghadirkan berbagai tokoh dan narasumber berpengalaman, salah satunya Oktaria Saputra, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar HMI sekaligus mantan Ketua Umum HMI Cabang Pagar Alam periode 2020-2021.
Dalam sesi yang dinanti peserta, Oktaria mengulas secara mendalam konsep Ideopolstratak —akronim untuk Ideologi, Politik, Strategi, dan Taktik— sebagai bekal krusial bagi setiap kader HMI dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di tingkat nasional maupun global.
Oktaria menekankan pentingnya pemahaman yang menyeluruh dan mendalam atas konsep ini, guna membentuk kader-kader HMI yang tidak hanya tangguh secara intelektual, tetapi juga adaptif di era politik modern.
“Di tengah dinamika politik yang penuh dengan hegemoni dan oligarki, kader HMI harus mampu memposisikan diri sebagai petarung milenial, siap menjaga martabat bangsa dan membawa perubahan positif bagi negeri,” ujar Oktaria dengan penuh semangat.
Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Manajemen IPB ini menegaskan bahwa HMI bukan sekadar organisasi mahasiswa, tetapi sebuah gerakan yang mengemban misi besar untuk membela bangsa.
Oktaria mengulas bahwa sejak awal berdirinya, HMI dikenal sebagai gerakan yang konsisten memberi warna dalam percaturan politik nasional.
Menurutnya, berpolitik adalah sebuah keharusan bagi HMI, terutama di era disrupsi teknologi yang menuntut kecerdasan dalam berpikir strategis dan kemampuan untuk beradaptasi cepat terhadap perubahan.
“Untuk mencapai cita-cita HMI, kader harus mampu membaca peta politik dengan cerdas, sekaligus merencanakan dan menjalankan strategi secara efisien,” lanjut Oktaria.
Ia menguraikan bahwa strategi adalah pendekatan menyeluruh untuk mengimplementasikan gagasan besar, yang membutuhkan koordinasi tim yang solid, pengelolaan sumber daya dengan rasional, serta taktik yang tepat.
Walau sering kali strategi dan taktik dianggap serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam ruang lingkup dan waktu pelaksanaan, di mana taktik lebih bersifat jangka pendek dan khusus.
Mengakhiri sesi, Oktaria menyampaikan pesan kuat kepada para kader HMI agar menjadi “petarung dan pemenang” dengan menguasai ideopolstratak serta memahami geopolitik dan geostrategi di era demokrasi dan teknologi disruptif.
“Tidak ada kata kalah di HMI; kemenangan bagi kita adalah keberhasilan dalam memegang teguh prinsip dan martabat bangsa,” pungkas Oktaria.
Dengan hadirnya Oktaria Saputra sebagai narasumber utama, Latihan Kader Nasional HMI di Pagar Alam kali ini bukan sekadar pembekalan rutin.
Ia menginspirasi para kader untuk siap mengambil peran strategis, demi tercapainya visi besar Indonesia Emas 2045, di mana HMI terus berperan aktif dalam mencetak generasi penerus yang berdaya saing dan tangguh menghadapi tantangan zaman.