FAJAR.CO.ID, SURABAYA — Pemprov Jawa Timur terus melakukan penguatan keterampilan dan skill entrepreneurship pada seluruh masyarakat Jatim. Tak terkecuali bagi para penyandang disabilitas.
Berdasar data dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, total sudah ada 360 orang penyandang disabilitas yang mendapatkan program pelatihan start up, pendampingan rintisan usaha, memulai bisnis, hingga pemasaran produk.
Pelatihan start up dilakukan di sejumlah daerah. Antara lain Kabupaten Jember, Kota Pasuruan, Kabupaten Jombang, Ngawi, Madiun, Trenggalek, Tulungagung, Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, pelatihan tersebut adalah upaya nyata untuk membangun ketahanan ekonomi bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan. Sehingga, bisa menjadi penguatan agar mereka bisa berdaya secara ekonomi dan mandiri.
”Kegiatan pelatihan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Dan harapannya usai pelatihan akan banyak pelaku start up dari penyandang disabilitas,” ungkap Khofifah, Jumat (6/10).
Khofifah menjelaskan, pelatihan yang diberikan bermacam-macam. Di Jember, penyandang disabilitas diajarkan untuk membuat batik, di Pasuruan pembuatan frozen food. Ada juga kriya tangan, pembuatan kue basah, dan lain sebagainya.
”Materi pelatihan juga tidak hanya terkait proses produksi, namun juga standarisasi produk, penguatan digital marketing, hingga pemanfaatan aplikasi digital untuk membuat materi promosi seperti menggunakan canva,” tutur Khofifah.
Tidak ada komentar