FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyoroti upaya penangkapan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera curiga KPK membuat drama dalam penangkapan tersebut.
“Ada drama, seolah ingin ada panggung besar,” kata Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (13/10).
Mardani mengakui, KPK memiliki hak untuk melakukan penangkapan. Namun, ia mengingatkan agar KPK tidak melibatkan unsur politisasi dalam penangkapan tersebut.
“Penegakan hukum mestinya fokus ke proses yang transparan dan adil, bab penangkapan itu hak aparat. Tapi jangan ada politisasi,” tegas Mardani.
Mardani mengungkapkan, penangkapan terhadap Syahrul Yasin Limpo sangat di dramatisir. Sebab, politikus Partai NasDem itu sudah jelas menyatakan bakal kooperatif dan bersedia hadir pada pemanggilan berikutnya.
“Dengan dijemput paksa, padahal esok sudah akan datang, wajar kalau ada pendapat drama,” ucap Mardani.
Seharusnya, kata Mardani, KPK memberikan kesempatan terlebih dulu kepada Syahrul Yasin Limpo untuk memenuhi panggilan. Karena itu, Mardami mengingatkan KPK agar hukum ditegakkan dengan adil. “Yang utama tegakkan hukum secara adil,” imbau Mardani.
Sebelumnya, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, Syahrul Yasin Limpo ditangkap saat berada di apartemen kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10) malam. Ali menyebut, alasan pihaknya melakukan upaya jemput paksa, karena khawatir melarikan diri. Serta, juga khawatir Syahrul Yasin Limpo menghilangkan alat bukti.
Tidak ada komentar