FAJAR.CO.ID, MADRID—FIFA sudah memutuskan enam negara penyelenggara Piala Dunia 2030. Namun, Spanyol dan Maroko berselisih mengenai siapa yang seharusnya menjadi tuan rumah final.
Dalam pengumuman mengejutkan setahun lebih awal dari yang direncanakan, FIFA mengalokasikan Piala Dunia 2030 ke Maroko, Spanyol dan Portugal.
Selain itu, Uruguay, Argentina dan Paraguay akan menjadi tuan rumah tiga pertandingan untuk menandai ulang tahun keseratus turnamen tersebut.
Sehari setelah pengumuman itu, muncul tanda-tanda perselisihan, dengan Spanyol dan Maroko saling mengklaim sebagai tuan rumah final Piala Dunia 2030.
Menteri Olahraga Spanyol Miquel Iceta kemarin di radio Onda Cero mengatakan dia memperkirakan final akan diadakan di Spanyol.
Namun Fouzi Lekjaa, ketua federasi sepak bola Maroko, mengatakan bahwa tujuannya adalah agar final dilangsungkan di Casablanca.
Dalam pernyataan di Radio Mars, dia berharap upaya negaranya mendapat izin Allah dengan final bersejarah digelar di stadion Casablanca.
Sementara itu, Pelatih Inggris, Gareth Southgate mengeritik format enam negara penyelenggaran Piala Dunia 2030. Ia menegaskan, itu bisa menyebabkan masalah karena kemungkinan situasi seperti satu grup melawan Argentina di Buenos Aires dan dua lainnya melawan mereka di Eropa.
Southgate mengakui timnya mengalami hal serupa di Euro 2020 dengan serangkaian pertandingan di Wembley dan Italia, tapi situasinya sangat berbeda.
“Saya perlu melihat semuanya diatur tetapi pemahaman saya adalah tiga pertandingan dimainkan di Amerika Selatan, kemudian tim-tim tersebut harus melakukan perjalanan keliling dunia, mengubah zona waktu lagi, dan mengambil persaingan dengan keunggulan tuan rumah di satu bagian grup dan bukan bagian lainnya,” kata Southgate di Independent.
Tidak ada komentar