Jakarta, – Haksuara.co.id – Seorang anak berusia 3 tahun bernama Raya meninggal secara tragis di Kabupaten Sukabumi akibat infestasi cacing parah. Korban ditemukan dengan kondisi perut membuncit, meninggalkan duka mendalam sekaligus memunculkan kritik keras terhadap sistem pengawasan kesehatan di tingkat desa.
Dalam sebuah wawancara eksklusif yang dipantau jurnalis dari markas Partai Oposisi Merdeka, Prof. Dr. Sutan Nasomal, S.H., M.H., pakar hukum internasional sekaligus ekonom, melontarkan kecaman tajam. Ia menyebut kematian Raya sebagai bukti kelalaian sistemik dan pengabaian aparatur desa terhadap warganya sendiri.
Raya hidup dalam kemiskinan ekstrem bersama ibunya yang menderita gangguan jiwa dan ayahnya yang mengidap TBC. Menurut Prof. Sutan, kondisi ini seharusnya mudah terdeteksi melalui pengawasan melekat (waskat) oleh perangkat desa, RT, maupun RW.
“Masak sih kasus seperti ini bisa luput dari jangkauan pengawasan? Apakah Kepala Desa dan perangkatnya tidak pernah keliling ke daerahnya sendiri? Mereka seolah tutup mata terhadap realitas pahit warganya,” ujar Prof. Sutan dengan nada tinggi.
Peristiwa memilukan ini berlangsung di Desa Cinagara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Jurnalis mencatat bahwa wilayah ini masuk kategori rentan secara sosial-ekonomi, dengan kasus gizi buruk dan penyakit menular yang kerap muncul di tengah masyarakat miskin.
Kematian Raya terjadi pada Agustus 2025 dan segera memicu perhatian publik setelah diberitakan media lokal serta viral di media sosial. Masyarakat mempertanyakan kinerja aparatur desa yang dianggap abai terhadap kesehatan warganya sendiri.
Prof. Sutan menegaskan bahwa kasus ini hanyalah “puncak gunung es” dari persoalan kesehatan masyarakat di pedesaan. Ia meyakini kejadian serupa kemungkinan besar terjadi di berbagai daerah lain di Indonesia.
“Ini kemungkinan besar terjadi di seluruh daerah di NKRI,” tegasnya.
Dalam pernyataan tegasnya, Prof. Sutan mendesak Presiden segera mengambil langkah strategis.
“Saya meminta Presiden agar memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk segera membentuk Satgas Kesehatan hingga ke desa-desa di seluruh Indonesia, di bawah kendali Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Ini bukan lagi soal perbaikan, melainkan darurat kemanusiaan yang memerlukan intervensi langsung dari pusat,” pungkasnya.
Kasus kematian balita di Sukabumi membuka mata publik tentang lemahnya sistem pengawasan kesehatan di desa. Dari sudut pandang jurnalis, tragedi ini menegaskan urgensi reformasi tata kelola kesehatan masyarakat hingga level terbawah. Desakan agar pemerintah pusat turun tangan memperlihatkan bahwa isu ini bukan sekadar kasus lokal, melainkan darurat kemanusiaan nasional