FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA — Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat mewaspadai gangguan kesehatan kulit maupun penyakit yang menyerang kulit atau psoriasis akibat paparan langsung sinar matahari atau cuaca panas yang saat ini berlangsung.
“Psoriasis ini adalah suatu penyakit kronis terkait gangguan dari pertumbuhan epidemis kulit, ada beberapa faktor yang jadi risiko, misalnya kondisi lingkungan seperti udara, dan cuaca panas,” kata Kepala Seksi Standarisasi Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY Fitri Indah Setiawati usai menghadiri kegiatan edukasi terkait psoriasis di Yogyakarta, Sabtu.
Selain kondisi lingkungan saat cuaca panas saat ini, kata dia, psoriasis yang merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit, dan ditandai dengan muncul bercak dan ruam merah menebal, dan bersisik disertai rasa panas dan gatal ini, bisa muncul karena stresor.
“Dari sisi epidemiologinya itu prevalensinya 2,5 persen kalau di Indonesia, sehingga butuh kita kolaborasi untuk penanganan penyakit psoriasis. Dan memang apabila seseorang itu merasa ada gangguan di kulitnya segera saja untuk konsultasi ke pelayanan kesehatan,” katanya.
Pihaknya belum punya data kasus penyakit psoriasis di DIY, karena masih mengacu pada prevalensi nasional, namun penyakit kulit ini kebanyakan menyerang seseorang pada rentang usia 15 sampai 30 tahun, atau usia produktif, akan tetapi bisa muncul setelah usia tersebut.
“Nah karena muncul di usia produktif itu kita perlu upaya prevensi, deteksi dan kemudian upaya pengobatan yang optimal, supaya tidak menurunkan dari kualitas hidup, karena ini kebanyakan menyerang mereka di masa-masa yang produktif,” katanya.
Tidak ada komentar