Diduga Terkait Pelaksanaan Pileg di Kab. Bekasi, Puluhan Orang Tak Dikenal Ancam Pemred Koran Mediasi

RD AHMAD SYARIF
6 Apr 2024 02:15
Hukum 0 496
4 menit membaca

Cikarang – Haksuara.co.id – Puluhan orang tak dikenal (OTD) ancam dan datangi rumah Pemimpin Redaksi (Pemred) koranmediasi.com, Pirlen Sirait di Perumahan Permata Serang Baru, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jumat (5/4/2024) malam.

Kehadiran orang-orang yang tak diundang tersebut, melontarkan kalimat-kalimat kasar dan pengancaman yang juga didengar dan disaksikan oleh istri dan ketiga anak-anaknya yang masih kecil, sehingga mengakibatkan ketakutan dan trauma.

Malam itu, Pirlen mendengar dari dalam rumah ada yang berteriak dan mengetuk pintu rumah dengan keras. Mendengar itu, Pirlen buru-buru membukanya.

“Awalnya dari dalam rumah saya dengar teriakan dan mengetuk pintu rumah saya dengan sangat keras, lalu saya buka dan puluhan orang langsung datang menghampiri saya ke pintu dan bertanya yang namanya Pak Pirlen, Bapak ia,” ujar Pirlen menirukan kata-kata OTD.

Mendengaar pertanyaan itu, Pirlen yang merasa tidak punya musuh langsung menjawab, “ya”. Anehnya, sekitar tiga dari OTD itu langsung mendorong Pirlen.

“Saya menjawab ia benar saya Pirlen, ada apa, nyari saya, mereka mengatakan, ini bulan puasa kenapa ganggu-ganggu Ketua DPC. Saya tanya kembali Ketua DPC mana, namun mereka dengan berteriak-teriak dengan mengeluarkan kata-kata kasar dan pengancaman,” ujarnya.

Adapun pengancaman yang diucapkan oleh gerombolan oknum tersebut, menurut Pirlen tidak sangat tepat.

“Pengancaman yang mengatakan akan mengusir saya dari Bekasi, dengan mengucapkan kata-kata kasar “kamu itu Batak, Kristen juga jangan macam-macam ganggu Ketua DPC, kami usir kamu dari Bekasi, ancam mereka kepada saya, bahkan ada juga teriakan dari luar mengatakan akan membunuh saya,” cerita Pirlen.

Tidak sampai disitu, gerombolan yang memasuki rumah dan yang berada di luar juga ikut melakukan pelemparan ke rumah Pirlen.

“Orang-orang tersebut tidak hanya mengeluarkan ucapan kasar dari mulutnya, tapi gerombolan orang yang berada di luar rumah juga melempari rumah saya,” ungkapnya.

Parahnya, gerombolan yang memasuki rumah dengan membentak-bentak dan memaki-maki Pirlen diduga hendak melakukan pemukulan.

“Sembari mendorong-dorong saya dan beberapa orang mendekati saya, dugaan saya hendak melakukan pemukulan namun tidak jadi karena isteri saya datang melerai dengan berdiri di depan saya sembari menanyakan ada apa, kata istri saya dengan nada ketakutan,” lanjut Pirlen.

Kendati demikian, melihat arogansi gerombolan tersebut Pirlen akhirnya memohon agar dibicarakan dengan baik-baik.

“Ini ada isteri dan anak-anak saya GS (12) Tahun, MS (9) tahun dan LS (2) tahun menyaksikan dan mendengar cacian dan intimidasi gerombolan tersebut saya sempat memohon agar dibicarakan pelan-pelan, namun mereka tetap melakukan tindakan anarkis dan arogan,” katanya.

Tidak terima diperlakukan seperti itu, Pirlen pun melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi. Dia berharap para pelaku segera ditangkap termasuk dalang di balik pengancaman tersebut. Pasalnya, kedatangan OTD ke rumahnya, diduga ada kaitannya dengan pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) Februari 2024 di Kabupaten Bekasi.

“Tadi malam saya sudah melaporkan ke Polres Metro Bekasi dengan nomor laporan: LP/B/1105/IV/2024/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA, dugaan tindak pidana pengancaman UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal 336 KUHP dan atau 449 ayat 1,” tandas Pirlen.

Dia juga berharap Polres Metro Bekasi segera mengungkap motif pengancaman sekaligus menangkap dalangnya. Petunjuk awal, OTD menyebut Pirlen mengganggu Ketua DPC salah satu partai.

Tidak sampai disitu Pirlen juga berharap agar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melakukan pendampingan kepada ketiga anaknya yang masih kecil.

“Saya juga berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak turun tangan melakukan penanganan kepada anak-anak saya, yang bisa mengalami trauma psikis, karena ikut menyaksikan dan melihat, mereka sudah pasti terganggu, karena sejak kejadian itu isteri dan anak-anak saya ketakutan, dan dikwatirkan bisa terulang kembali,” paparnya.

Saat ditanya siapa yang memerintahkan gerombolan tersebut mendatangi rumanya, Pirlen mengaku sedang mengumpulkan bukti.

“Untuk mengetahui siapakah dalang di balik gerombolan tersebut saya sedang mengumpulkan bukti yang saya miliki, berupa rekaman video, telepon Watshapp, dan juga pesan Watshaap yang menurutku bermula sejak pada 4 April 2024, saya yakin dan sangat berharap pihak penegak hukum bisa proses secepatnya dan dengan teknologi yang sudah kita miliki, saya yakin dalam waktu cepat bisa terungkap,” tutupnya.

 

 

rdahmadsyarif

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x