Wujudkan Swasembada Pangan, Sinergitas PT Biru Jaya Energi Dengan Pemerintah Terbukti Cetak Sawah Desa Budi Mufakat

HAK SUARA
17 Apr 2025 09:09
3 menit membaca

HAKSUARA.CO.ID, Kuala Kapuas – Pekerjaaan peningkatan sektor pertanian untuk menuju swasembada pangan dengan memaksimalkan lahan pertanian sedang gencar dilakukan. Berbagi program dalam benang pertanian sudah direalisasikan. Salah satunya adalah cetak sawah yang pada Senin ( 14/4) pukul 13.30 WIB dilaksnakan di Desa Budi Mufakat Kecamatan Bataguh.

Acara yang dihadiri oleh Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan, Ditjen PSP, Kementan RI, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah, Camat Bataguh, Danpos Bataguh, Kasubsektor Pulau Kupang, Kepala BPP Kecamatan Bataguh, Kepala Desa Budi Mufakat dan BPD Babinsa di Desa Budi Mufakat, Bhabinkamtibmas Desa Budi Mufakat, PPL Desa Budi Mufakat, Perwakilan Kelompok Tani/ Gapoktan di Desa Budi Mufakat, Tim Pengawas Cetak Sawah 2025 Desa Budi Mufakat, Konsultan Pengawas Konstruksi Cetak Sawah Desa Budi Mufakat (Universitas Brawijaya), Pelaksana Konstruksi Cetak Sawah Desa Budi Mufakat (PT Biru Jaya Energi), Perencana Konstruksi Cetak Sawah Desa Budi Mufakat (Faperta Universitas Palangka Raya).

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah yang diwakili oleh Alpian M Samosir mengatakan Desa Budi Mufakat beruntung sekali menjadi ketempatan program pemerintah Sektor pertanian ini. Ini adalah berkat Kepala desa yang berupaya menjemput program ini hingga tercapai program cetak sawah. Program cetak sawah ini tentu saja diperuntukan untuk pertanian menanam padi bukan yang lain,

” Tidak tanggung tanggung jumlahnya ada 614 hektar lahan berada di Desa Budi Mufakat ini. Tiga hal penting dalam penunjang keberhasilan pertanian dimiliki oleh desa ini, adanya lahan, adanya pengairan dan tenaga yang siap terjun mengelola pertanian ini. Semua ada, maka tinggal kita memulainya,” ujar Alfan M Samosir.

Camat Bataguh Syuryadin SH yang dalam kesempatan itu diwakili oleh Sariman, S.Sos dalam sambutan memohon maaf atas ketidak hadiran karena posisi lagi diluar kota. Pada dasarnya pak camat kita berharap melalui kegiatan cetak sawah ini nantinya program ini memberi manfaat bagi masyarakat. Terutama sekali dapat menunjang swasembada pangan, ”

Dari pihak pemerintah kecamatan tentunya sangat mendukung tahapan dari program ini. Bersama unsur lainnya dalam kecamatan seperti Kasubsektor Pulau Kupang dan Terusan Tengah, Dan pos dan Babinsa serta elemen lainnya. Temasuk juga ormas lain. Semoga lahan tidur tidak nganggur dan menjadi behasil guna,” ungkap Sariman.

Kepala Desa Budi Mufakat Hendy Murdiono memulai sambutannya dengan memohon maaf atas tertundanya acara yang semestinya dilaksanakan pada pagi hari karena ada kegiatan di Banjjarmasin terutama menjadi berubah. Selamat datang para undangan yang telah meluangkan waktu berhadir di desa kami. Terutama para pengawas dari jauh Universitas Brawijaya. Serta yang belum pernah berhadir sebelumnya di Desa Budi Mufakat,

“Kegiatan ini, sangat diharapkan oleh penduduk kami yang memang petani. Karena mereka memiliki jiwa bertani tapi sayangnya tidak memiliki lahan. Program ini memberi harapan, semoga lancar dan cepat terealisasi. Petani kita selama ini bertani diluar desa karena ketiadaan lahan,” harap Hendy Murdiono.

Sementara kepala BPP Bataguh Rosyid Triyono menjelaskan dari 14 desa dan 1 Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Bataguh diharapkan membantu masyarakat dengan lahan yang ada di wilayahnya sendiri. Pada kesempatan ini kita diskusikan bersama, tukar pendapat agar kedepan menjadi lebih baik dan bermanfaat, sebut Rosyid.

Sementara perwakilan dari kontraktor PT Biru Jaya Energi (BJE) menjelaskan tahapan sosialisasi dilanjutkan ke titik pertama lokasi, merupakan awal kerja. Ada 6 Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan) yang berarti ada 6 titik. Titik pertama ada di Sari Bersama yaitu kelompok Karya Tani. Seterusnya nanti kita berlanjut ke yang lainnya,

“Semua titik sudah didata sebelumnya, kita tinggal melanjutkan. Yang penting kepemilikan jelas, bukan diperuntukkan kebun misal sawit atau lainnya. Petani sebagai salah satu unsur siap bergerak melanjutkan setelah selesai cetak. Langsung disambut bercocok tanam. Semua berperan dalam kegiatan mulai dari instruksi Presiden hingga tingkat daerah akhirnya sampai ke pemerintah desa,” pungkas Adan (red)

x
x